A.
BALANCING
RODA
1.
Pengertian
Balancing Roda
Balancing
berasal dari bahasa inggris yaitu balance
yang artinya seimbang, dan balancing
artinya keseimbangan. Jadi balancing
adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk menyeimbangkan berat ban dan berat velg agar momen inersia didalam ban
seimbang sehingga roda dapat berputar dengan seimbang dengan suatu alat balance. Dimana nanti velg akan ditempel timah / balance.
Pada proses penyetelan harus diyakinkan bahwa roda
belakang benar-benar seimbang dengan roda depan karena roda belakang hanya
mengikuti gerakan roda depan saat mobil dijalankan. Apabila okndisi ini tidak
tercapai bisa menyebabkan ban anda akan cepat aus dan kestabilan mobil
terganggu

2.
Faktor-Faktor
Yang Mewajibkan Pelaksanaan Balancing
1. Jarak
tempuh kendaraan ( Kilo Meter ) tertentu sesuai standar pabrik setelah kendaraan
mencapai 10.000 Km wajib dialakuakan balancing, walaupun sudah mencapai 10.000
Km tapi tidak ada gejala getar, sebaiknya tetap dilakukan balancing, karena
getaran diroda yang diredam oleh komponen suspensi lama-kelamaan akan semakin
bertambah atau besar sehingga mengakibatkan rusak/aus komponen tersebut.
Keselarasan dan keseimbangan roda harus diperbaiki karena keasusan komponen
kaki-kaki mobil yang bisa menyebabkan
2. terjadinya
penyimpangan pada sudut kelurusan roda. Agar kestabilan mobil tetap terjaga maka
wajib hukumnya untuk melakuakan balancing secara berkala.
3. Ketika
ban dirasa limbung atau berdengung
Efek
yang ditimbulkan dari tidak seimbangnya roda kiri dan kanan ini bisa membuat
mobil limbung dan bahkan berat sebelah. Ketika ban kendaraan berdengung atau
terasa getaran pada ban saat berkendara maka balancing-pun wajib dilakukan pada
kedua ban.
4. Ban
kiri dan kanan tidak seimbang beratnya
Jika
berat ban dan pelek kiri serta kanan berbeda maka timbul getaran pada kemudi
dan getaran setiap putaran roda, terutama roda yang velgdan bannyalebih berat
maka getaran akan semakin besar dan keausan ban tersebut akan semakin besar,
sehingga mengakibatkan keausan yang tidak merata pada setiap roda. Sehingga
pengendalian dan kenyaman mobil akan terganggu, dan akan menambah efek limbung yang
ditimbulkan. Serta membahayakan pengemudi saat mobil berjalan. Gaya sentrifugal juga mengakibatkan keausan
yang tidak seimbang karena pada saat ban berputar, akan terjadi gaya sentrifugal ( gaya semu ) yang merata.
Namun bila ada salah satu roda yang titik beratnya berbeda, maka gaya sentrifugal akan cenderung kearah titik
yang lebih berat. Sehingga akan menimbulkan getaran yang akan menimbulkan efek
ketidak kenyamanan. Pada kondisi ini maka wajib melakukan balancing roda untuk menyeimbangkan berat velg dan ban.
5. Saat
ganti ban
Saat
ganti ban mobil bagian depan, kondisi beban dan berat ban dan velg-nya jelas berbeda. Maka akan
mengakibatkan keausan yang tidak merata dan menimbulkan getaran-getaran pada
saat kendaraan dijalankan. Maka untuk mengindarinya perlu dilakukan balancing.
3.
Keuntungan
Atau Fungsi Dilakukan Balancing
1. Menghindari
getaran pada lingkar pengemudi saat kecepatan rendah maupun tinggi
2. Mengurangi
resiko kerusakan sambungan antar kemudi akibat bergetarnya roda ( tie rod, long tie rod, ball joint )
4.
Akibat
Tidak Dilakukan Balancing
1. Terjadi
getaran pada setir mobil saat mobil dijalankan.
2. Roda
menjadi getar dan dapat merusak sambungan antar kemudi ( tie rod, long tie rod, ball joint )
5.
Faktor
Yang Mempengaruhi Jika Mobil Masih Terasa Bergetar Setelahdilakukan
balancing
Jika mobil masih terasa bergetar setelah di balancing kemungkinan karena hal-hal
berikut :
1) Adanya
velg roda yang penyok
2) Adanya
velg / ban yang oleng atau mengayun
3) Ban
roda keriting atau gundul
6.
Timah
Balanced
Pada
proses balancing, untuk memperoleh
berat seimbang dipakai timah khusus yang ditempelkan pada pelek untuk menambah
berat yang kurang ( supaya seimbang ). Beratnya berbeda-beda, tidak bisa
ditentukan berapa banyak timah yang diperlukan untuk membuat seimbang satu pelek,
baik sisi kiri maupun sisi kanan.
Timah balance ini terbagi 3 model yaitu :
1. Timah
balance model tempel, khusus dipasang
pada pelek racing.
2. Timah
balance getok khusus pelek standar
bawaan pabrik.
3. Timah
balance getok khusus pelek berbahan
besi.
Meskipun
timah balance tempel bisa dipasang
pada semua pelek, tapi sebaiknya jangan dilakukan. Karena akan mempengaruhi
tingkat akurasinya. Sebaiknya pakai timah yang sesuai dengan tipe pelek.
7.
Tombol-Tombol
Pada Alat Balancing
1.
Display atau tampilan
sisi dalam posisi unbalance ( tidak
seimbang )

2. Display atau
tampilan sisi luar posisi unbalanced (
tidak seimbang
3. Display atau
tampilan digital sis luar nilai unbalance
(tidak seimbang )
4. Menunjukan jenis koreksi yang
dipilih
5. Display atau
tampilan sis dalam nilai unbalance ( tidak seimbang )
6. Tombol
kalibrasi jarak
7. Tombol
kalibrasi lebar
8. Tombol
kalibrasi diameter
9. Tombol
untuk memilih grams/ons dan mm/inchi, mengkalibrasi diri ( self calibrating )
10. Tombol
berhenti bekerja
11. Tombol
untuk memulai
12. Memeilih
progam
13. Tombol
batas
14. Tombol
untuk memilih jenis koreksi
15. Tombol
perhitungan kembali
Peringatan : hanya
gunakan jari untuk menekan tombol-tombol. Jangan menggunakan penjepit atau
benda runcing lainnya.
8.
Static
ALU
Fingsi STATIC
ALU adalah untuk menyeimbangkan roda
daan velg baik logam campuran maupun
bentuk kontruksi khusus.
Macam-macam
ALU pada mesin balancing yaitu :
1. Normal
: fungsinya untuk menyeimbangkan bentuk khusus velg roda .
2. ALU
S : Fungsinya Untuk Menyeimbangkan Velg
Dengan Campuran Ringan Dengan Aplikasi Bobot Perekat Di Bahu Tepi.
3. ALU
2 : untuk menyeimbangkan velg dengan campuran ringan dengan
aplikasi dari berat perakat bagian dalam.
4. ALU
3 : untuk menyeimbangkan gabungan vlip-on
pada bagian dalam, aplikasi tersebut dari perekatnya pada bagian luar.
9.
Lokasi
Instalasi Atau Tempat Penempatan Mesin Balancing
Lokasi instalasi atau tempat penempatan mesin harus
memiliki syarat-syarat sbb :
1. Tingkat
horizontal lantai haruslah rata, lantai harus keras dan kokoh sebaiknya beton
atau ubin.
2. Pencahayaannya
harus cukup.
3. Daerah
bebas polusi.
4. Tingkat
kebisingan yang rendah.
5. Tempat
kerja tidak boleh ada gerakan berbahaya dari mesin lain dalam beroperasi.
6. Jangan
simpan mesin bersama dengan bahan yang mudah terbakar, korosif dan beracun.
10. Peringatan Pengoperasian Mesin
Balancing
Saat mengoperasikan mesin harus memperhatikan
hal-hal sbb :
1. Mesin
hanya dioperasikan oleh mekanik.
2. Pastikan
penggunaan mesin balancing tidak
menuju situasi berbahaya bagi orang atau benda.
3. Bila
terjadi penyimpangan atau malfungsi, segera hentikan dan membutuhkan teknisi
khusus.
4. Setiap
penggunaan suku cadang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, baik
modifikasi atau bahan kecil kontruksinnya bebas dari tanggung jawab pihak
terkait ( garansi produk )
11. Daya Mesin Balancing
Sebelum menghubungkan mesin dengan listrik, pastikan
bahwa tegangan atau listrik dan tegangan yang terbaca pada pelat belakang mesin
balancing sama. Standar tegangan 220-240 volt.
12. Komponen Mesin Balancing
Mesin balancing roda memiliki kap pengaman yang
menutupi roda saat berputar. Roda dapat berputar dalam kecepatan tinggi, kap
penutup ini akan melindungi operator dari roda bisa terlepas dari kumparan.
Pemberat yang anda harus dilepas dari pelek sebelum memutar agar tidak terlepas
dan mengenai operator dan untuk lebih memperoleh balance yang tepat.
Komponen-komponen
pada mesin balancing yaitu :
1.
Operational
panel 9. Clamping
nut
2.
Wheel
safety cover 10.
Fixing template
3.
Housing 11.
Brake pedal
4.
wheel fixing cup 12. body
5.
Large
cone 13.
Scale bar
6.
Medium
cone 14.
Work table
7.
Small
cone 15.
Cone hanger
8.
Shaft
16.
Power switch
BAB III
PERAWATAN DAN
PERBAIKAN
A.
Perawatan
Dan Perbaikan Balancing Roda
1.
Perawatan
Mesin Balancing
a. Hindarilah
mesin dari air karena jika mesin terkena air dapat merusak komponen-komponen
mesin balancing.
b. Saat
menekan tombol pada mesin balancing tangan
haruslah bersih dan terbebas dari air, minyak, maupun kotoran lainnya.
c. Tempat
peletakan mesin balancing haruslah horizontal
d. Lantai
tempat penempatan mesin balancing haruslah
keras dan sebaiknya terbuat dari beton dan ubin.
e. Bersihkan
mesin balancing secara rutin.
f. Periksa
komponen mesin balancing secara teratur
agar mesin tetap bekerja berjalan dengan normal.
2.
Mobil
Yang Perlu Segera Di Balancing
a. Setir
mobil terasa bergetar saat dikemudikan.
b. Ban
roda keriting atau gundul bisa akibat salah tekanan angin tidak sesuai atau
terlambat/ tidak pernah di balancing.
c. Jarak
tempuh kendaraan telah melebihi 10.000 km.
d. Kendaraan
terasa berat sebelah karena ketidak seimbangan antara roda kiri dan kanan.
3.
Alat
Dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan balancing, ialah :
1. Kunci
roda
2. Mesin
balance roda ( wheel balancer )
3.
Piler
4.
Timah balance ketok
5.
Tang potong
6.
DongkrakJack stand
7.
Kunci moment
8.
Roda
4.
Keselamatan
Kerja
Dalam
melaksanakan pekerjaan membalance roda
perlu memperhatikan keselamatan kerja sbb :
1. Tangan
tidak boleh basah dan tidak boleh ada minyak
2. Harus
mengenakan pakaian kerja yang sesuai dengan SOP yaitu :
a. Kacamata
pelindung
b. Sarung
tangan
c. Sepatu
kerja
d. Masker
e. Pakaian
kerja
f. Helm
pelindung kepala
g. Bagi
wanita harus menggunakan hijab atau mengikat rambutnya
3. Lepas
benda yang mengganrtung seperti gelang dan cincin
4. Gunakan
alat sesuai fungsi dan kapasitasnnya
5. Fokus
pada pekerjaan
6. Jangan
bermain saat pekerjaan dilakukan
5.
Langkah
Kerja
Langkah
kerja dalam melakukan balncing roda antara lain :
1. Sebelum
dilakukan balancing roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada rodanya
yang akan di balance menggunakan kunci roda
2. Setelah
mur roda di kendorkan, kemudian dongkraklah kendaraan menggunakan dongkrak,
selanjutnya bagian yang di dongkrak ditopang dengan jack stand
3. Selanjutnya,
melepas mur roda dan melepas roda yang akan di balance dari kendaraan
4. Setelah
itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan
permukaan pelek roda dari bobot balancer sisa
menempel, serta segala kotoran pada permukaan pelek
5. Kemudian,
pasang roda yang akan di balance ke
dalam dudukan roda pada mesin balance
roda
(wheel balancer) dengan cara :
(wheel balancer) dengan cara :
a. Masukan
cone yang sesuai dengan ukuran roda
pada poros mesin balancing dengan
posisi cone yang tirus menghadap
keluar
b. Masukan
roda yang akan di balancing ke poros
mesin balncing
c. Memasukan
mur pengunci roda pada lubang mur roda yang akan di balancing
d. Masukan
celamping nut ke dalam poros mesin balancing kemudian kencangkan, serta
pastikan roda sudah terpasang dengan kuat

Gambar . Pemasangan
Roda Kedudukan Mesin Balancing
6. Selanjutnya,
Menekan Tombol Selector Untuk
Menentukan Tipe Penyetelan, Apakah Tipe Statis Atau Tipe Dinamis.
a. Tipe
statis yaitu : digunakan pada saat roda bergetar atas dan ke bawah, serta
menggunakan bobot balancer pada saat
posisi, yaitu pada bagian atas atau bawah.
b. Tipe
dinamis yaitu : digunakan untuk pada saat roda berputar ke samping, serta
menggunakan bobot balancer pada dua
sisi yaitu pada bagian dalam dan luar.
7. Kemudian,
menekan tombol DISTANCE, kemudian
mengukur jarak antara roda dengan body
wheelbalancer, yakni dengan menggunakan pengukuran distance ( jarak ) setelah itu menekan tombol OK.

Gambar. Mencari Ukuran Distance
8. Setelah
itu, menekan tombol LAGE, kemudian
mengukur lebar ban menggunakan width
measuring gauge, setelah itu memasukan hasil pengukuran dengan menekan
tombol plus ( + ) atau minus ( - )
setelah itu menekan tombol OK.
9. Selanjutnya
menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban, kemudian memasukan hasil
pengukuran dengan menekan tombol plus ( +
) atau minus ( - ), setelah itu menekan tombol OK.
10. Kemudian
tutuplah wheel safety cover agar roda
dapat perputar
11. Tunggulah
beberapa saat hingga angka pengkuran muncul pada layar
12. Setelah
angka pengukuran muncul, bukalah wheel
safety cover dan kemudian injaklah brake
pedal ( pedal rem ) pada mesi balancing agar roda berhenti
13. Setelah
itu, putarlah roda secara perlahan hingga indikator warna hijau menyala.
14.
![]() |
![]() |
||
Selanjutnya, memasang atau menempelkan bobot balancer pada bagian peleg agar sejajar dengan garis penunjuk.
Gambar.
Pemasangan Bobot Balancer. Gambar. Timah
Balancer Yg Terpasang.
15. Setelah
itu, melakukan pengecekan, dengan cara memutar kembali pada roda sampai
terhenti yakni apabila layar menunjukan angka nol ( 0 ), berati roda sudah balance .
16. Apabila
proses balancer belum berhasil, maka
perlu penambahan bobot balancer pada
bagian peleg roda yang lain dengan melakukan pengukuran kembali.
17. Kemudian,
setelah proses balance selesai, maka
roda dapat dilepas dari mesin balancing
roda atau wheel balancer dengan
melepas pengunci roda pada dudukan roda, sehingga roda yang sudah balance dapat
dipasang ke kendaraan
18. Dalam,pemasangan
roda yamg telah di balance, roda di
pasang disertai dengan mur roda,yang selanjutnya di kencangkan dengan
menggunakan kunci roda.
19. Kemudian
dongkraklah kendaraan. Setelah itu lepaskan jackstand
nya.
20. Selanjutnya,donkrak
diturunkan,dan mur roda yang di balance
di kencangkan kembali menggunakan kunci moment.
sipp
BalasHapusteruskan boss
BalasHapusNice
BalasHapusthanks 😘
BalasHapusSemoga bermanfaat
BalasHapusBoss .. pedoman milih ALU pada mesin balancing gimana ya ?
BalasHapusDimana sy bisa mengecek mesin sy masih berfungsi bai atau tidak...
BalasHapus